Kenapa dianjurkan
menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ?
Open Source adalah sistem pengembangan
yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para
pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang
tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi
internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open
Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber
dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah
program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi
untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada
orang banyak.
Pola Open Source lahir karena
kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang
diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan
menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat
kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun
bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung
jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab. (Sumber : Wiki)
Open source memiliki beberapa
keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Sumber Daya Manusia
Kegiatan
Open Source biasanya melibatkan banyak orang. Memobolitas banyak orang dengan
biaya rendah (bahkan gratis) merupakan salah satu kelebihan open source. Kasus
Linux, programmer yang terlibat dalam pengembangan Linux mencapai ribuan orang.
Bayangkan jika mereka harus digaji sebagaimana layaknya programmer yang bekerja
di perusahaan yang khusus mengembangkan software untuk dijual. Kumpulan skill
ini memiliki nilai yang berlipat-lipat tidak sekedar ditambahkan saja.
Untuk
menentukan kesalahan (bugs) dalam software diperlukan usaha yang luar biasa,
menentukan sumber kesalahan ini merupakan salah satu hal yang tersulit dan
mahal. Kegiatan debugging dapat dilakukan secara paralel. Coding masih merupakan
aktivitas yang mandiri (solitary). Akan tetapi, nilai tambah yang lebih besar
datang dari pemikiran komunitas.
2. Peningkatan Kualitas
Adanya
peer review meningkatkan kualitas, reliabilitas, menurunkan biaya dan
meningkatkan pilihan (choice). adanya banyak pilihan dari beberapa programmer
membuat pilihan jatuh kepada implementasi yang lebih baik. Contoh nyata dari
hal ini adalah web server Apache yang mendominasi pasar server web.
3. Menjamin Masa Depan Software
Konsep
open source menjamin masa depan (future) dari software. Dalam konsep
closed-source, software sangat bergantung kepada programmer atau perusahaan.
Bagaimana jika programmer tersebut bekerja atau pindah ke perusahaan lain? hal
ini tentunya akan merepotkan perusahaan pembuat software tersebut. Di sisi
pembeli juga ada masalah, bagaimana jika perusahaan tersebut gulung tikar?
Nilai closed-source software akan cenderung menjadi nol jika perusahaan
tersebut bangkrut. Dengan kata lain, “the price a consumer will pay” dibatasi
oleh “expected future value of vendor service”. Open source tidak memiliki
masalah tersebut.
4. Bisnis Open Source
Sebuah
produk software memiliki dua nilai (value): use value dan sale value. Use value
merupakan nilai ekonomis yang diperoleh dari penggunaan produk tersebut sebagai
tool. Sementara sale value merupakan nilai dari program tersebut sebagai
komoditi.
Keuntungan Software Open Source
Biasanya
keuntungan yang dirasa pertama dari model Open Source adalah fakta bahwa
ketersediaan Open Source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang
rendah. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan Open Source :
a.
Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi
Ini
merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada
produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan
code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah,
dan menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
b.
Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Hal
ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada
kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini
adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk
bekerja bersama dalam project Open Source Software.
c.
Hak untuk menggunakan software
Ini
merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup
berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk
mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi
kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan
sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.
d.
Legal
Penggunaan
software Open Source di seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkat pembajakan
software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%.
e.
Penyelamatan Devisa Negara
Dengan
menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan
devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke
usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat.
f.
Keamanan Negara / Perusahaa
Software
Open Source bebas dari bahaya ledakan yang disebabkan oleh software komputer
proprietary / tertutup, karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya.
g.
Keamanan Sistem
Pada
software proprietary / tertutup, sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin
dengan keamanannya, karena kita tidak dapat mengetahui apa yang ada di
dalamnya. Selain itu, sangat sulit untuk mendapatkan solusinya.
h.
Penghematan
Perusahaan
yang menggunakan Open Source untuk membuat aplikasi yang menunjang bisnisnya
akan mengalami penghematan karena dana yang harusnya dialokasikan untuk proyek
itu dapat ditekan dan dialihkan untuk pendanaan yang lain.
i.
Mencegah Software Privacy yang Melanggar Hukum
Kerugian Software Open Source
Tiap software memiliki kekurangan, baik
software dengan lisensi berbayar maupun software Open Source yang lisensinya
gratis. Berikut beberapa kekurangan dari software Open Source :
a.
Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya
terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau
beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan
pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
b.
Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada
saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal
ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan
masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap
bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
c.
Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak
banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak
langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan
merketing.
d.
Support berbayar dan langka
Jika
terdapat masalah pada software, misalnya ditemukan hole atau bug yang tidak
anda pahami, maka langkah yang ditempuh adalah mencari penyelesaian masalah di
forum-forum. Jika tidak diperoleh solusi, maka harus menganggarkan dana yang tidak
sedikit untuk mendatangkan jasa konsultan dari pakar Open Source tersebut.
e.
Versi Beta, Stabil dan Tidak Stabil
Kepastian
stabil dan tidak stabil kadang menjadi keraguan pilihan para petinggi IT untuk
memilih software Open Source. Bayangkan seandainya versi software yang unstable
telah terinstal di server, lalu terjadi hal yang tidak diinginkan, dan
patch-nya harus menunggu orang yang sukarela memperbaiki masalah yang terjadi.
f.
Kerja komunitas bukan professional
Beberapa
software dikembangkan oleh sebuah komunitas yang mempunya tujuan khusus,
jaminan dan kepercayaan kualitas produk hasil perlu dicompare dengan produk
komersil yang jauh lebih mumpuni dari segala sisi.
g.
Limitasi modifikasi oleh orang-orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
h.
Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya
diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan
menggunakan beberapa Open Source yang sama.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar