Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
- Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
- Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
Macam-macam Paragraf
Ada 5 macam paragraf:
1. Narasi: paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
2. Deskripsi: paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Eksposisi: paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
4. Argumentasi: paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
5. Persuasi: paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
Syarat Paragraf
1. Kepaduan Paragraf
Dalam merangkai kalimat di haruskan untuk mencapai kepaduan sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh Karena itu agar kalimat kalimat bertahan secara logis dan padu , gunakanlah kata penghubung.
2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraf deduktif , yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan paragraf deduktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.
3. Kelengkapan Paragraf
Kelengkapan paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian , keterangan , contoh , dan lain-lain.
Sumber :
http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html
http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html
http://denimulya.blogspot.com/2009/12/makalah-alinea_23.html
Minggu, 31 Oktober 2010
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
Dalam suatu kalimat efektif harus terdapat beberapa hal berikut ;
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan.
Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Sumber :
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/
http://komunitasmahasiswa.info/2009/02/ciri-ciri-kalimat-efektif/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/04/kalimat-efektif.html
Dalam suatu kalimat efektif harus terdapat beberapa hal berikut ;
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)
2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan.
Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.
5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Sumber :
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/
http://komunitasmahasiswa.info/2009/02/ciri-ciri-kalimat-efektif/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/04/kalimat-efektif.html
Minggu, 17 Oktober 2010
Unsur dan Pola Kalimat
Kalimat adalah sekumpulan kata yang memiliki makna.kalimat memiliki suatu pola yang digunakan untuk merangkai kata demi kata sehingga mudah dimengerti. Untuk dapat merangkai kata dengan baik kita harus memahami unsur-unsur kalimat serta pola yang digunakan. Berikut akan saya bahas mengenai unsur-unsur kalimat.
• Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.
• Predikat adalah sebagai unsur kata kerja.
• Objek adalah unsur yang dikenai pekerjaan oleh subjek.
• Keterangan adalah suatu penjelas. Dapat berupa keterangan waktu, tempat, dll.
• Pelengkap adalah unsur yang melengkapi kalimat tak berobjek.
Contoh ; Adik menangis tersedu-sedu.
a. Kalimat Tunggal
Adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola atau terdiri dari sebuah pola. Pola yang paling sederhana adalah subjek dan predikat. Namun dapat juga ditambah denan unsur lain.
Contoh; Adik tidur.
Ibu makan nasi.
Tono makan nasi di kamar mandi.
Kalimat tunggal dibedakan atas 3 yaitu kalimat perintah, kalimat berita dan kalimat tanya.
a.1 Kalimat perintah
Adalah kalimat yang berisikan perintah kepada orang lain. Biasanya diakhiri dengan tanda seru(!).
contoh; Jaka, tolong ambilakan taplak!
a.2 Kalimat Berita
Adalah kalimat yang mengandung kejadian atau peristiwa.
Sifat kalimat berita:
- Langsung
Contoh: “Aku akan pergi kepasar sekarang”,kata Ari.
- Tidak langsung
Contoh: Saya bertemu Ari di depan tukang taplak tadi pagi.
a.3 Kalimat Tanya
Adalah kalimat yang mengandung pertanyaan.
Contoh: Dimanakah kamu saat ini?
Apa yang kamu beli di pasar?
b. Kalimat Majemuk
Adalah kalimat yang terdiri dati satu pola kalimat dasar yang menimbulkan pola baru. Terdiri dari dua kalimat atau lebih.
Contoh ; - Jaka anak tukang taplak itu menerima hadiah.
- Ibu memasak sambil bernyanyi.
Sifat kalimat majemuk
- Kalimat majemuk setara
- Kalimat majemuk bertingkat
- Kalimat majemuk campuran
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/23773891/UNSUR-UNSUR-KALIMAT
http://d3ptzz.kandangbuaya.com/2010/01/02/pemeriksa-struktur-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/
• Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.
• Predikat adalah sebagai unsur kata kerja.
• Objek adalah unsur yang dikenai pekerjaan oleh subjek.
• Keterangan adalah suatu penjelas. Dapat berupa keterangan waktu, tempat, dll.
• Pelengkap adalah unsur yang melengkapi kalimat tak berobjek.
Contoh ; Adik menangis tersedu-sedu.
a. Kalimat Tunggal
Adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola atau terdiri dari sebuah pola. Pola yang paling sederhana adalah subjek dan predikat. Namun dapat juga ditambah denan unsur lain.
Contoh; Adik tidur.
Ibu makan nasi.
Tono makan nasi di kamar mandi.
Kalimat tunggal dibedakan atas 3 yaitu kalimat perintah, kalimat berita dan kalimat tanya.
a.1 Kalimat perintah
Adalah kalimat yang berisikan perintah kepada orang lain. Biasanya diakhiri dengan tanda seru(!).
contoh; Jaka, tolong ambilakan taplak!
a.2 Kalimat Berita
Adalah kalimat yang mengandung kejadian atau peristiwa.
Sifat kalimat berita:
- Langsung
Contoh: “Aku akan pergi kepasar sekarang”,kata Ari.
- Tidak langsung
Contoh: Saya bertemu Ari di depan tukang taplak tadi pagi.
a.3 Kalimat Tanya
Adalah kalimat yang mengandung pertanyaan.
Contoh: Dimanakah kamu saat ini?
Apa yang kamu beli di pasar?
b. Kalimat Majemuk
Adalah kalimat yang terdiri dati satu pola kalimat dasar yang menimbulkan pola baru. Terdiri dari dua kalimat atau lebih.
Contoh ; - Jaka anak tukang taplak itu menerima hadiah.
- Ibu memasak sambil bernyanyi.
Sifat kalimat majemuk
- Kalimat majemuk setara
- Kalimat majemuk bertingkat
- Kalimat majemuk campuran
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/23773891/UNSUR-UNSUR-KALIMAT
http://d3ptzz.kandangbuaya.com/2010/01/02/pemeriksa-struktur-kalimat-dasar-bahasa-indonesia/
Minggu, 10 Oktober 2010
Ragam Bahasa
Mungkin sebagian dari kita sering mendengar kata tersebut, tapi apakah kita tahu dan mengerti apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan bagaimana penggunaanya dalam keseharian? Saya akan membahas sedikit hal yang saya ketahui guna menambah pengetahuan kita tentang bahasa. Berikut pembahasannya.
Ragam bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dan dipakai dalam berbagai keperluan yang tidak seragam tetapi berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi, atau suatu keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan dibedakan atas:
• Ragam bahasa undang-undang
• Ragam bahasa jurnalistik
• Ragam bahasa ilmiah
• Ragam bahasa sastra
Dalam prakteknya untuk mengkomunikasikan ragam bahasa dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya ;
a. Ragam bahasa Lisan
ragam bahasa lisan merupakan cara mengungkapkan ragam bahasa yang dilakukan melalui pengucapan kata. Yang perlu diperhatikan dalam pengkomunikasian ragam bahasa lisan adalah tekanan suara, tinggi rendahnya nada pelafalan kata serta pemilihan kata.
Kelebihan Ragam Bahasa lisan antara lain
Dalam ragam bahasa lisan biasanya didukung oleh bahasa tubuh yang mengiringi dalam pengucapan kata. Bahasa tubuh yang dapat mengiringi ragam bahasa lisan antara lain dengan gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Yang membuat ragam bahasa lisan unggul juga dikarenakan bahasa lisan merupakan bahasa yang primer. Selain itu bahasa lisan lebih ekspresif,dimana mimik,intonasi,dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Kelemahan Ragam bahasa lisan:
Dibalik keunggulan ragam bahsa lisan, ragam bahsa lisan juga memiliki kekurangan. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam suatu waktu, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja.
b. Ragam bahasa tulis
Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang “diajak bicara” mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar.
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa cakapan
o Ragam bahasa pidato
o Ragam bahasa kuliah
o Ragam bahasa panggung
2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa teknis
o Ragam bahasa undang-undang
o Ragam bahasa catatan
o Ragam bahasa surat
Ragam hukum Indonesia memiliki cirri-ciri bahasa keilmuan (menurut Moeliono 1974 dalam natabaya 2000) yakni:
1. lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan
2. objektif dan menekan prassangka pribadi
3. memberikan definisi yang cermat tentang nama,sifat,dan katagori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran
4. tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensisi
5. membakukan makna kata-katanya ,ungkapannya,dan gaya paparannya berdasarkan konvensi
misalnya “Artis wanita itu di jerat pasal berlapis”.
Ragam bisnis
Ragam bahasa yang digunakan dalam bisnis yaitu bahasa bisnis.ragam bisnis adalah bahasa yang di digunakan dalam ragam bisnis adalah khas dalam dunia bisnis.
Cirri-ciri yang digunakan dalam ragam bisnis adalah:
1. Bahasa yang digunakan haruslah dimegerti oleh pembisnis lainnya
2. Menggunakan bahasa baku
3. Harus memenuhi kaidah-kaidah dan syarat dalam bahasa Indonesia.
Ragam Bahasa Teknologi dapat dicontohkan,”Blackberry (SmartPhone) yang menyediakan teknologi layanan wi-fi”. Dan selain itu masih banyak lagi contoh lainya.
ref :
http://justhayu.blogspot.com/2010/10/ragam-variasa-bahasa.html
wikipedia.co.id
http://deri.web.id/artikel/variasi-bahasa.aspx
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/ragam-variasi-bahasa/
Ragam bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dan dipakai dalam berbagai keperluan yang tidak seragam tetapi berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi, atau suatu keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan dibedakan atas:
• Ragam bahasa undang-undang
• Ragam bahasa jurnalistik
• Ragam bahasa ilmiah
• Ragam bahasa sastra
Dalam prakteknya untuk mengkomunikasikan ragam bahasa dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya ;
a. Ragam bahasa Lisan
ragam bahasa lisan merupakan cara mengungkapkan ragam bahasa yang dilakukan melalui pengucapan kata. Yang perlu diperhatikan dalam pengkomunikasian ragam bahasa lisan adalah tekanan suara, tinggi rendahnya nada pelafalan kata serta pemilihan kata.
Kelebihan Ragam Bahasa lisan antara lain
Dalam ragam bahasa lisan biasanya didukung oleh bahasa tubuh yang mengiringi dalam pengucapan kata. Bahasa tubuh yang dapat mengiringi ragam bahasa lisan antara lain dengan gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi. Yang membuat ragam bahasa lisan unggul juga dikarenakan bahasa lisan merupakan bahasa yang primer. Selain itu bahasa lisan lebih ekspresif,dimana mimik,intonasi,dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Kelemahan Ragam bahasa lisan:
Dibalik keunggulan ragam bahsa lisan, ragam bahsa lisan juga memiliki kekurangan. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam suatu waktu, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja.
b. Ragam bahasa tulis
Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang “diajak bicara” mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar.
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa cakapan
o Ragam bahasa pidato
o Ragam bahasa kuliah
o Ragam bahasa panggung
2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa teknis
o Ragam bahasa undang-undang
o Ragam bahasa catatan
o Ragam bahasa surat
Ragam hukum Indonesia memiliki cirri-ciri bahasa keilmuan (menurut Moeliono 1974 dalam natabaya 2000) yakni:
1. lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan
2. objektif dan menekan prassangka pribadi
3. memberikan definisi yang cermat tentang nama,sifat,dan katagori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran
4. tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensisi
5. membakukan makna kata-katanya ,ungkapannya,dan gaya paparannya berdasarkan konvensi
misalnya “Artis wanita itu di jerat pasal berlapis”.
Ragam bisnis
Ragam bahasa yang digunakan dalam bisnis yaitu bahasa bisnis.ragam bisnis adalah bahasa yang di digunakan dalam ragam bisnis adalah khas dalam dunia bisnis.
Cirri-ciri yang digunakan dalam ragam bisnis adalah:
1. Bahasa yang digunakan haruslah dimegerti oleh pembisnis lainnya
2. Menggunakan bahasa baku
3. Harus memenuhi kaidah-kaidah dan syarat dalam bahasa Indonesia.
Ragam Bahasa Teknologi dapat dicontohkan,”Blackberry (SmartPhone) yang menyediakan teknologi layanan wi-fi”. Dan selain itu masih banyak lagi contoh lainya.
ref :
http://justhayu.blogspot.com/2010/10/ragam-variasa-bahasa.html
wikipedia.co.id
http://deri.web.id/artikel/variasi-bahasa.aspx
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/ragam-variasi-bahasa/
Senin, 04 Oktober 2010
Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sampai saat ini secara resmi kedudukan bahasa Indonesia terdiri atas empat, yaitu sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, bahasa Negara dan bahasa resmi. Kehadiran bahasa Indonesia memilki pejalanan panjang untuk tumbuh dan berkembang di bumi nusantara sebagai bahasa nasional. Hal ini dibuktikan dengan prasasti parasasti yang ada di Indonesia misalnya yang terdapat di Talang Tuwo dan Karang Brahi. Hingga pada tanggal 28 oktober 1982 para pemuda Indonesia mencetuskan inspirasi besar yang dikenal dengan sumpah pemuda. Seperti diketahui sebelumnya bahasa yang digunakan di Indonesia sangatlah beragam mulai dari bahasa melayu sampai dengan bahasa daerah dari tiap-tiap daerah di belahan bumi nusantara. Dengan adanya sumpah pemuda, bangsa Indonesia “tersadarkan” bahwa bahasa daerahnya tidak cukup efektif untuk digunakan untuk komunikasi antar suku. Maka digunakanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Sesuai dengan “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta mengemukakan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang juga berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, serta sebagai bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Keempat fungsi itu merupakan fungsi dasar yang menandai bahwa suatu bahasa dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. Sementara itu penggunaan pertama bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi adalah denagn digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi tahun 1945. Sejak saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam upacara dan kegiatan negara baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Jika kita telaah lebih dalam bahasa Indonesia / bahasa secara umum memiliki fungsi beragam dalam kehidupan kita, diantaranya adalah sebagai berikut;
a. Untuk mengungkapkan perasaan
adanya bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang ada baik itu marah, senang sedih dan sebagainya. Bayangkan jika tidak ada bahasa, apa yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan perasaan? Tentu terasa hampa hidup ini tanpa bahasa.
b. Sebagai alat komunikasi
Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. Komunikasi adalah sesuatu yang terjadi pada dua irang atau lebih dimana yang satu sebagai pemberi masukan menggunakan bahasa. Dan dalam komunikasi dapat terlin interaksi jika pihak lain mengerti dan menberikan respon. Dengan demikian bahasa digunakan sebagai alat komunikasi.
c. Adaptasi
Sebagai makhluk sosial tentunya manusia membutuhkan fungsi ini untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Bahasa digunakan untuk mencipta suatu interaksi yang bertujuan mewujudkan sesuatu yang baik sebagaimana pengertian adaptasi.
d. Kontrol Sosial
Bahasa digunakan untuk mengontrol sikap sosial manusia disekitarnya. Biasanya bahasa dalam fungsi ini diterapkan dalam beberapa cara misalnya rambu-rambu lalulintas, syair lagu yang menyindir. Namun bicara masalah peraturan, saat ini banyak sekali peraturan yang dilanggar sehingga fungsi bahasa sebagai kontrol sosial seakan memudar semakin harinya.
e. Integrasi
Sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu bahasa dapat digunakan sebagai bahasa persatuan yang dapat memperkecil perbedaan sehingga dapat terjadi integrasi antara satu sama lain. Sebagaimana para pemuda Indonesia yang bersatu dengan adanya bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Sesuai dengan “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta mengemukakan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang juga berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, serta sebagai bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Keempat fungsi itu merupakan fungsi dasar yang menandai bahwa suatu bahasa dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara. Sementara itu penggunaan pertama bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi adalah denagn digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi tahun 1945. Sejak saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam upacara dan kegiatan negara baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Jika kita telaah lebih dalam bahasa Indonesia / bahasa secara umum memiliki fungsi beragam dalam kehidupan kita, diantaranya adalah sebagai berikut;
a. Untuk mengungkapkan perasaan
adanya bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang ada baik itu marah, senang sedih dan sebagainya. Bayangkan jika tidak ada bahasa, apa yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan perasaan? Tentu terasa hampa hidup ini tanpa bahasa.
b. Sebagai alat komunikasi
Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. Komunikasi adalah sesuatu yang terjadi pada dua irang atau lebih dimana yang satu sebagai pemberi masukan menggunakan bahasa. Dan dalam komunikasi dapat terlin interaksi jika pihak lain mengerti dan menberikan respon. Dengan demikian bahasa digunakan sebagai alat komunikasi.
c. Adaptasi
Sebagai makhluk sosial tentunya manusia membutuhkan fungsi ini untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Bahasa digunakan untuk mencipta suatu interaksi yang bertujuan mewujudkan sesuatu yang baik sebagaimana pengertian adaptasi.
d. Kontrol Sosial
Bahasa digunakan untuk mengontrol sikap sosial manusia disekitarnya. Biasanya bahasa dalam fungsi ini diterapkan dalam beberapa cara misalnya rambu-rambu lalulintas, syair lagu yang menyindir. Namun bicara masalah peraturan, saat ini banyak sekali peraturan yang dilanggar sehingga fungsi bahasa sebagai kontrol sosial seakan memudar semakin harinya.
e. Integrasi
Sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu bahasa dapat digunakan sebagai bahasa persatuan yang dapat memperkecil perbedaan sehingga dapat terjadi integrasi antara satu sama lain. Sebagaimana para pemuda Indonesia yang bersatu dengan adanya bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)